"Manusia adalah sejarah dan sejarah adalah manusia , manusia lahir dengan membawa sejarah dan sejarah lahir dengan membawa manusia "

Sabtu, 18 Februari 2012

FPI , Antara Pembela Agama dan Perusuh

Seperti yang kita tahu , akhir - akhir ini banyak sekali berita mengenai ke-brutalan FPI . Mereka melakukan sweeping ke jalan - jalan dan perumahan - perumahan , dan biasanya diakhiri dengan berbagai tindakan pengrusakan . Tentu saja hal ini tak dapat ditolerir , mereka sebagai ormas yang mengatasnamakan agama seharusnya paham bahwa hal itu sama saja dengan melanggar agama mereka sendiri .

Di dalam agama tak pernah dibenarkan tindakan kekerasan dengan alasan apapun , apalagi hal itu dilakukan dengan mengatasnamakan Allah . Dengan sendiri masyarakat akan mengalami dilema dan memberikan stigma negatif pada ormas tersebut dan secara tak langsung pada agamanya , seperti yang terjadi di Amerika Serikat .
Setelah peristiwa pemboman WTC , terjadi Islamphobia  secara besar - besaran di Amerika Serikat . Kita tentu tak mau hal tersebut terjadi di Indonesia yang dianggap negara yang menjunjung tinggi keberagaman .

Setiap manusia memang dibenarkan untuk menunjukkan opini dan pendapatnya , tapi tidak dengan kekerasan . Hal ini merupakan sesuatu yang biasa dibilang tidak beradab . Pada zaman Majapahit , diciptakan berbagai semboyan maupun aturan yang mengatur mengenai kebebasan beragama dan bersikap asalkan masih menjujung tinggi hukum yang ada . Maka sudah sepantasnyalah kita yang hidup di milenium ke 21 ini lebih maju pikirannya daripada yang hidup pada zaman Majapahit .

Tapi pada kenyataannya malah kita seperti kembali ke zaman batu , dimana yang kuat lah yang menang . Hal ini dapat dipahami karena Islam merupakan agama yang dominan di Indonesia ini , tapi itu bukan berarti bahwa dominan bisa menindas yang lemah . Karena agama Islam sendiri mengajarkan mengenai belas kasih dan keberagaman , serta menghormati hak orang lain . Jika FPI terus menerus bersikap anarkis , maka mereka tidaklah ada bedanya dengan preman . Yang membedakan hanyalah mereka bertopeng kan dengan agama , beda dengan preman yang bertopeng kan tampang yang garang dan kekar .

Sudah seharusnya FPI malu pada diri mereka sendiri karena mereka secara tidak langsung mencoreng nilai - nilai luhur agama mereka sendiri , bahkan keberadaan mereka sudah mulai ditolak oleh masyarakat . Seharusnya mereka paham bahwa posisi mereka adalah sebagai ormas agama , bukan sebagai ormas preman . mereka seharusnya melakukan pendekatan dengan halus dan melakukan musyawarah , dan memahami persoalan orang lain , bukan hanya persoalan mereka sendiri .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar