"Manusia adalah sejarah dan sejarah adalah manusia , manusia lahir dengan membawa sejarah dan sejarah lahir dengan membawa manusia "

Senin, 20 Februari 2012

Polemik Pembelian MBT , Tengoklah Ke Rusia

Seperti yang telah sering diberitakan di media massa , TNI AD memutuskan untuk mencari MBT atau Main Battle Tank bagi alutista Indonesia . Dan setelah memilih beberapa kriteria , maka TNI memutuskan untuk membeli Tank Leopard bekas milik Belanda . Akan tetapi permohonan pembelian tank tersebut ditentang oleh parlemen Belanda dengan alasan takut akan digunakan untuk melakukan pelanggaran HAM .

Jika ditengok dari sejarahnya , pembelian alutista ke negara - negara barat selalu saja merepotkan dan merugikan bangsa ini . Seperti pada kurun waktu 1990-an , pada waktu itu Indonesia di-embargo militer oleh negara - negara barat . Tentu saja embargo itu merugikan bangsa Indonesia , karena saat itu Indonesia memakai pesawat tempur dari negara - negara barat , seperti contoh Pesawat Tempur F-16 , BAE Hawk 53/109 , A-4 Skyhawk , BAE Hawk 209 , F-5E Tiger II , C-130 Hercules , Bell 412 , Bell 204 , Eurocopter AS 332 Super Puma . Dari jajaran TNI AD , Indonesia memakai Senapan Serbu M-16 , Pistol M1911 , Granat M79 , Tank AMX-13 , Tank FV101 Scorpion , dll .

Indonesia merasakan sendiri susahnya mencari suku cadang bagi persejataan diatas dikarenakan embargo militer oleh negara - negara barat . Akibat embargo tersebut peralatan tempur Indonesia tak dapat diperbaharui    , berbeda sikap dengan negara - negara barat lainnya , Rusia tak pernah mengembargo Indonesia maupun negara - negara pemakai peralatan militernya . Karena Rusia berkeyakinan ia tak ingin ikut campur dalam masalah persenjataan negara lain , komitmen itu mulai direspon oleh Indonesia dengan memesan Pesawat Tempur Sukhoi Su-27 dan Sukhoi Su-30 , dan APV BMP-3  .

Ditilik dari sejarahnya , hubungan pembelian senjata antara Rusia dan Indonesia , sudah terjalin semenjak Indonesia merdeka . Hal itu dibuktikan saat Rusia (Saat itu masih Uni Soviet) menjual Tupolev Tu-16 , MiG-21 ,MiG-17 , MiG-15 , MiG-19 , Antonov An-12 , Ilyushin Il-28 , Ilyushin Il-14 , Lavochkin La-11 , Tupolev Tu-02 , Mil Mi-4 , Mil Mi-6 , KRI Irian , dll . Dan sedari awal Uni Soviet sudah menyatakan takkan pernah mengembargo militer Indonesia apapun kondisinya .

Seharusnya TNI mulai menengok ke Rusia , karena peralatan militer Rusia pun terkenal handal dan kuat . Seperti T-90 , T-84 , T-80 , T-72 . Rusia pun membuka peluang menjual peralatan militernya ke negara apapun yang berminat dan menyatakan keseriusannya , Indonesia sudah seharusnya menangkap peluang itu .

Salah satu kebijakan lain , adalah melakukan transfer ilmu ataupun membeli lisensi MBT . Sehingga Indonesia bisa memproduksinya sendiri dan biayanya pun lebih murah , praktis , dan akan menambah kemajuan ilmu pengetahuan negara kita . Sudah banyak contoh keberhasilan Indonesia dalam memproduksi peralatan militer , diantaranya adalah SS-1 , SS-2 ,SS-3 , APV Anoa , Helikopter Puma , Bell 412 , Bell 204 , Super Puma , MBB Bo105 , Pesawat Angkut CASA C-295 , C-235 , C-212 , dan proyek Pesawat Tempur KF-X .

Jadi apapun pilihan nya bagi Indonesia , pilihan tersebut harus merupakan pilihan yang tepat dan melalui uji kelayakan terlebih dahulu . Sehingga Indonesia akan mendapatkan pilihan yang terbaik .

2 komentar:

  1. lanjutkan...!
    hail russia...! lol
    harganya gimana win ?

    BalasHapus
  2. yoi ...
    wwkwkkwwk..
    kalau harga mah susah , soalnya pake USD , padahal harusnya kan pake rubel . Lagian disesuaian ama kurs Rubel - Rp nya ...

    BalasHapus